Annas Rolli Muchlisin, Mahasantri yang Menjadi Pembicara International Conference of Pesantren 2016
Ia merupakan salah
satu mahasantri yang cukup banyak menorehkan prestasi, terkhusus dalam karya
ilmiah. Berawal dari dorongan dan motivasi salah seorang dosen yang memaksa ia
harus menulis. “Awalnya saya dipaksa menulis, tapi setelah itu saya pun menjadi
ingin terus menulis”, terang Annas pada saat ia di tanya tentang motivasinya
menulis.
Semenjak itu, pengagum Azyumardi Azra itu pun gencar menulis, dan
hasilnya ia mendapat kesempatan menjadi pembicara di beberapa tempat. Sebelumnya,
pada tahun 2014, ia menyabet juara I lomba debat Bahasa Inggris yang diadakan
oleh SPBA UIN SUKA,kemudian pada tahun 2015 mendapatkan juara I lomba debat
Bahasa Inggris MQK se-Jogjakarta. Ia juga menjadi pembicara seminar dan call
paper dengan tema “Trend Kajian Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Indonesia”
pada 28 April 2016 di Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, Fakultas Ushuluddin,
Adab dan Humaniora. Pada saat itu, ia mempresentasikan tentang Penafsiran
Kontekstual : Studi atas Konsep Hierarki Nilai Abdullah Saeed. Annas juga meraih
juara I dalam lomba karya ilmiah al-Qur’an se-Nusantara bersama Khairun Nisa
yang diadakan oleh UPTQ UIN Sunan Ampel pada tahun yang sama.
Pada 29-30 Juli 2016, Annas berkesempatan menjadi pembicara dalam
acara “First International Conference of Pesantren (Islamic Boarding School)
Management and Development Towards Globalization”yang bertempat di gedung
rektorat lantai 5 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.Pada
kesempatan itu, Annas mempresentasikan tentang A Dilema of Pesantren.
Between Tradition and Modernity (Case Study of PP. Al-Munawwir) (baca makalah selengkapnya disini).Dalam
konferensi tersebut, dihadiri oleh beberapa tokoh Muslim, seperti Dr. KH.
Hasyim Muzadi, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, Prof. Dr. Muhammad Chirizin dan
beberapa tokoh Muslim dari luar negeri, seperti Singapura, Malaysia dan Libya.
Dan menariknya,Ini merupakan kali pertama bagi Annas menjadi pembicara pada konferensi internasional yang
di adakan di UIN Malang tersebut.
Tidak hanya berhenti di situ, pada 26-27 Oktober 2016 mendatang, ia
akan menjadi pembicara pada acara International Conference on Middle East
and South East Asia (ICoMS) dengan judul Towards A Fresh Understanding
of Jihad Verses: Chronology of Relevation and Semantics-Based Study di
Universitas Sebelas Maret.
“Pengen ke luar negeri”. Itulah kata yang terucap dari lisan anak
muda tersebut. Perjuangannya sejalan dengan pepatah “perjalanan seribu langkah
dimulai dengan satu langkah”. Jadi, dimulai dari dalam negeri, kemudian
berlanjut ke luar negeri. Ia juga berpesan kepada para mahasiswa lain agar
terus belajar, dan yang terpenting katanya adalah “jadilah yang terbaik di
passionmu”, ungkapnya yang disertai dengan senyuman khasnya.
Ditulis oleh: Anshori
0 komentar:
Posting Komentar