Oleh: Luqman Hakim
Ketua CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga
Mengutip pernyataan Dr. Fahruddin Faiz dalam ngaji filsafatnya
mengatakan kemajuan peradaban Barat yang langgeng dan kokoh ini salah satunya
tradisi mereka yang terbuka, peradaban Barat sangat mengedepankan keterbukaan.
Selain apresiasi atas gagasan dan keberhasilan, mereka juga menerapkan tradisi self-critic
yang tujuannya tentu untuk memperkuat gagasan dan mewaspadai kelengahan atas
keberhasilan yang telah dicapainya.
Pada kesempatan tahun baru ini saya ingin menerapkan tradisi self-critic
itu pada CSSMoRA dan entitas-entitas didalamnya. Setiap manusia sudah barang
tentu selalu belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, di tahun yang masih
baru ini saya kira teman-teman memiliki resolusi-resolusi yang disemogakan
tercapai di tahun ini. resolusi ini dibuat dengan landasan kontemplasi atas
ketidak berhasilan solusi yang telah ditempuh. Menyoal CSSMoRA baik secara
organisasi maupun dari sisi komunitas saya rasa perlu mencangkan
resolusi-resolusi kreatif untuk tujuan kemajuan organisasi ataupun pribadi
anggota-anggotanya.
Disini saya hanya mengorek satu semester terakhir yakni dimulai
dari sekitar bulan september hingga Desember 2016. Semester ganjil ini
merupakan setengah periode kepengurusan baru yang kebetulan dipimpin saya
sendiri.
Raport Pengurus CSSMoRA
Self-kritic ini saya mulai dari lingkungan pengurus CSSMoRA yang
nantinya tentu memerlukan masukan-masukan untuk resolusi kedepan. Sejauh
kira-kira empat bulan berjalan, kepengurusan baru CSSMoRA tidak mengalami
banyak gejolak ataupun clash yang mengkhawatirkan. Permasalahan tak jauh
dari sebelum-sebelumnya dan cenderung klasik, seperti keterlambatan program,
laporan, dan sejenisnya yang bagi saya merupakan persoalan klasik hampir setiap
organisasi kemahasiswaan, meskipun tidak boleh dibiarkan apalagi dikatakan
wajar.
Menilik kegiatan dan program kerja yang dicanangkan, selama
setengah periode ini dapat saya katakan raport baik dalam hal realisasi program
kerja. Mulai dari kegiatan Pentas Silaturrahmi (PENSIL), pelatihan
jurnalistik, futsal angkatan, simaan akbar, bakti sosial yang kali ini dalam bentuk
penggalangan dana untuk korban gempa Pidie Jaya Aceh, hingga rihlah alamiyah
terlaksana dengan baik. Tak berbeda jauh dengan program kerja rutinan seperti
pengabdian pesantren, bincang jurnalistik, simaan al-Quran, diskusi angkatan,
sampai maintenance media maupun jualan dari PSDE, Alhamdulillah berjalan
dengan baik.
Satu program yang belum terlaksana adalah Sarasehan CSSMoRA,
kegiatan ini merupakan program baru dalam rangka respon terhadap eksistensi
alumni sebagai pelindung atau sesepuh organisasi, sekaligus sebagai
bentuk usaha merajut kembali ikatan kekeluargaan dengan alumni. Sarasehan ini
sedianya dilaksanakan pada 18 Desember 2016 namun harus ditunda beberapa waktu.
Perlu diketahui memang ada sedikit kesulitan untuk melaksanakan program ini,
salah satunya koordinasi dengan teman-teman alumni yang masih berdomisili di
Yogyakarta juga mengingat Sarasehan yang merupakan program baru membutuhkan
banyak polesan untuk kematangan konsep dan persiapan acara.
Menyoal Partisipasi Anggota Aktif CSSMoRA
Seperti halnya internal pengurus, anggota aktif CSSMoRA tidak
mengalami fluktasi yang besar dalam hal partisipasi terhadap program yang
dilaksanakan. Kebanyakan cenderung normal untuk tidak mengatakan stagnan,
dinamika-dinamika yang terjadi masih sebatas personal-individual dan belum
merasuk ke ranah yang lebih luas, misal angkatan atau komunitas ini. Saya perlu
mengapresiasi teman-teman yang berhasil tampil di pentas akademik dan
pengembangan bakat diri khususnya di bidang tulis menulis. Selain itu beberapa
teman juga sudah mulai merambah ke dunia organisasi baik intra, ekstra, ataupun
komunitas. Saya sangat berharap dua elemen ini –akademik dan organisasi, mampu
membawa warna baru dalam perkembangan CSSMoRA lebih lanjut. Mungkin kita perlu
berkaca dari CSSMoRA UIN Bandung yang mempunyai program ‘penyebaran kader’ yang
mana anggota aktif dimasukkan ke organisasi baik pengembangan minat bakat
ataupun leadership, anggota dituntut untuk belajar banyak hal diluar CSSMoRA
dan mengimplementasikanya untuk pengembangan CSSMoRA. Apakah kita perlu
untuk mencanagkan hal semacam ini?
Seperti yang telah dijabarkan diatas, persoalan-persoalan yang kita
hadapi adalah klasik. Namun yang klasik ini justru tidak mudah untuk
diselesaikan dan apalagi dilupakan pelan-pelan dengan menganggapnya hal biasa,
melupakan problem klasik ini bagi saya seperti mendiamkan kaki yang tertusuk
duri, yang pada titik tertentu harus benar-benar diseriusi atau bahkan
mengharuskan diamputasi. Persoalan kita masih saja berkutat pada kekurang
tertarikan anggota untuk pro-aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
CSSMoRA. Sejak ‘diamputasinya’ dana organisasi dari PD Pontren oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) pada medio 2012 lalu keaktifan ber-CSSMoRA
anggotanya sendiri seperti diamputasi juga, asumsi ini saya dapat dari
senior-senior karena saya sendiri belum ‘lahir’ pada tahun itu. Pertanyaan
besar yang muncul kemudian yakni, apakah sesederhana ini latar belakang problem
organisasi yang telah begitu mengakar?
Sedikit penawaran
Sebuah organisasi, komunitas atau apalah menyebutnya memang tidak
akan jauh dari persoalan loyalitas dan militansi. Begitu pula di CSSMoRA kita
ini, jika saya boleh membuat tipologi mahasiswa dalam frame ketertarikan dan
partisipasi dalam kegiatan ekstra kampus (organisasi) maka kira-kira seperti
ini; pertama, mereka yang benar-benar apatis dengan organisasi dan
seolah tak mau berpartisipasi selain sekedar menunaikan kewajiban (jika ada
kewajiban). Kedua, orang-orang yang merasa kurang terfasilitasi dengan
adanya sebuah organisasi, mereka merasa kurang cocok dengan kegiatan-kegiatan
yang diprogramkan, namun mereka memiliki orientasi lain (yang tidak mau
diganggu) di luar organisasi, semisal akademik, tahfidz, entrepreuner atau yang
lainya. Ketiga, kelompok ini adalah yang sangat sulit dijelaskan, mereka
seperti seorang disorientedyangtidak memiliki ketertarikan apapun entah
di organisasi ini sendiri, akademik, atau pengembangan lain, atau mereka
memendam dalam-dalam orientasi sesungguhnya yang ingin mereka capai –semoga
yang tepat adalah kalimat yang terakhir tadi. Keempat, mereka yang
benar-benar ingin mengembangkan dirinya diorganisasi atau bahkan ingin
mengembangkan organisasi ini melalui dirinya, andil tenaganya, dan saya rasa
yang terakhir ini merupakan mayoritas teman-teman CSSMoRA.
Jika dikerucutkan ke CSSMoRA kita ada sebuah kekhawatiran mungkin
kelompok-kelompok kecil inilah yang membuat mayoritas menjadi terseret kedalam
pusaran kecil itu tadi, mengutip kata Cak Nun dalam bukunya Markesot
Bertutur mengatakan ‘kemalasan seseorang dalam suatu kelompok akan menular
ke person-person lain’ atau kata Anies Baswedan –ini tidak ada kaitanya sama
sekali dengan Pilkada, kerena diucapkanya jauh sebelum itu. Mantan Rektor
Universitas Paramadina itu berkata kira-kira seperti ini, ‘Di Indonesia ini
bukan orang jahat yang banyak, tapi banyak orang baik yang diam dan mendiamkan
masalah’.
Dari pemaparan diatas, saya ingin mengajak teman-teman semua ikut
aktif, ambil peran dalam CSSMoRA. Saya sering sampaikan dalam berbagai forum
bahwa kita di organisasi ini kalau boleh saya katakan ‘terjebak’, kita
masuk melalui beasiswa PBSB dan dituntut aktif di CSSMoRA, dan organisasi ini
hanya dapat dijalankan oleh ‘orang-orang terjebak itu. Maka dari itu dalam
keterjebakan ini lakukanlah yang terbaik, lakukanlah yang bermanfaat untuk kita
sendiri, orang lain, dan tentunya CSSMoRA kita ini. Seperti bijak Jawa berkata
‘jika ujung sarung yang kamu pakai sudah terlanjur basah maka sekalianlah
mandi, bersihkan diri’ atau sabda Nabi SAW Khairun naas anfauhum linnas. Berikanlah
yang terbaik untuk CSSMoRA kita! kami tunggu partisipasimu! Salam loyalitas
tanpa batas.
-Tulisan
ini meupakan usaha introspeksi sekaligus resolusi saya sebagai ketua CSSMoRA
dalam mengarungi sekira setengah sisa periode kepengurusan saya dan
taman-teman. Saya menunggu dan menyambut baik kritik-saran atau aspirasi dari
teman-teman sekalian. Silahkan sampaikan kritik-saran maupun aspirasi ke nomor
081226353029, melalui email luqmanh03@gmail.com
atau bisa ngobrol langsung.
0 komentar:
Posting Komentar