Community
of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs UIN Sunan Kalijaga—yang
masyhur dengan sebutan CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga—kembali mengadakan acara. Ini
merupakan program kerja tahunan dari divisi Pengabdian Pondok Pesantren dan
Masyarakat (P3M). Terdapat beberapa rangkaian kegiatan di dalamnya yaitu Lomba
Hadrah se-DIY, Musabaqah Hifdzi Alquran (MHQ), Musabaqah Qiraat
al-Kutub (MKQ), pengobatan gratis bagi masyarakat, pembagian sembako
gratis, pasar murah serta bersalawat bersama dan diakhiri dengan pengajian.
Acara tersebut sukses digelar selama dua hari berturut-turut.
Tahun
2020 ini, acara ini digelar di Pondok Pesantren Al-Imdad, Pajangan, Bantul. Ini
merupakan kali kedua acara yang diinisasi CSSMoRA tersebut dilaksanakan di
pondok ini. Selain itu, CSSMoRA juga menggandeng santri PP. Al-Imdad guna
melaksanakan dan mensukseskan acara berikut. Namun, hanya tingkat Madrasah
Aliyah yang diikutsertakan dalam kepanitiaan.
Acara
yang bertajuk ‘Bakti Sosial Dan Santri Fest 2020’ ini dimulai pada hari Sabtu
(29/02). Adapun tema dari kegiatan berikut adalah ‘Mengabdi untuk Bangsa,
Berkontribusi untuk Negara sebagai Santri Nusantara’. Diawali dengan seremonial
pembukaan. Tampak hadir beberapa tokoh undangan, antara lain adalah Dr.KH.
Habib Abdus Syakur, MA (Pengasuh PP. Al-Imdad II), Dr.H. Atthobari, M.Kes
(Ketua Yayasan PP. Al-Imdad), Drs.KH. Ahmad Murod (Kepala Sekolah MTs
al-Falah), Bhabinkamtibmas wilayah Pajangan dan Kepala Dukuh Dusun Kedung. Juga
diikuti oleh santri-santri PP. Al-Imdad II dan anggota CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga.
Atraf Husein el-Hakim, selaku ketua panitia,
menjelaskan bahwa acara ini memiliki tujuan untuk melatih mahasantri untuk
terjun ke masyarakat di samping tugas utamanya yaitu menuntut ilmu. Selain itu
menurut Nauval Hubbab, Ketua Umum CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga, menambahkan bahwa
ini merupakan bentuk
Selain itu, Dr.KH. Habib Abdus Syakur
memberikan keterangan dalam sambutan sebagai wakil tuan rumah bahwa beliau
tentunya memberikan apresiasi kepada CSSMoRA yang telah memilih PP. Al-Imdad II
untuk melaksanakan kegiatan. Berikutnya beliau juga menegaskan bahwa kegiatan
ini adalah murni dari usaha-usaha para mahasiswa dan santri. Tidak ada campur
tangan orang tua di dalamnya “jadi mohon maaf bila ada kurangnya” tutur beliau
dalam sambutan. Tabuhan rebana oleh beliau menjadi tanda dibukanya kegiatan
Bakti Sosial dan Santri Fest 2020.
Pasca berakhirnya seremonial pembukaan,
kegiatan berikutnya pada hari pertama adalah lomba hadrah. Perlombaan ini
setidaknya diikuti oleh 26 grup dari laki-laki dan perempuan, dari beberapa
daerah di Jogja. Antusiasme peserta turut menambah kemeriahan acara santri fest
2020 ini. Tidak hanya orang dewasa, namun juga ada anak-anak. Bahkan sampai
berakhirnya kegiatan pada hari pertama pada pukul 23.15 masih banyak peserta
yang menghadiri.
Berlanjut pada hari kedua, minggu (01/03). Di
hari kedua ini, terdapat beberapa rangkaian kegiatan. Antara lain adalah MQK,
MHQ, Lomba Mewarnai untuk anak-anak, Pembagian sembako gratis, pasar murah dan
pengobatan gratis pada siang harinya. Dimulai pukul 08.00 WIB peserta mulai
berdatangan ke lokasi perlombaan. Tidak hanya itu, para ibu-ibu dan
satri-santri PP. Al-Imdad pun turut berduyun-duyun menuju lokasi kegiatan guna
mencari pakaian-pakaian yang dijual oleh tim panitia acara dengan harga yang
sangat terjangkau. Mulai dari kisaran Rp. 2.000- Rp. 15.000 saja.
Salah seorang santri PP. Al-Imdad kelas VIII,
Sultan, mengatakan bahwa dirinya senang sekali dengan kegiatan semacam ini
“senang bisa beli baju murah” jelasnya. Selain itu, perlombaan–perlombaan pun
juga sukses digelar. Terbukti dengan banyaknya peserta yang mengikuti
masing-masing perlombaan dari beberapa pesantren di Jogja. Begitu juga dengan
kegiatan pengobatan gratis. Dibawah pemeriksaan dokter Istiroyani, warga
sekitar, kegiatan ini diikuti oleh masyarakat yang memiliki keluhan dengan
kesehatannya.
Acara puncak, malam harinya diisi dengan
bersalawat bersama dan pengajian akbar serta pengumuman dan pembagian hadiah. Juga
turut hadir pula Wakil Bupati Bantul, Drs. Abdul Halim Muslih guna memberikan
sambutan dan apresiasi kepada segenap panitia dan masyarakat. Beliau
mengingatkan agar para santri tidak terlena dengan kemajuan teknologi yang ada
“jangan banyak main hp, main tik tok itu” jelas beliau dalam sambutan. Lebih
lanjut beliau juga menegaskan bahwa para santri harus siap menghadapi tuntutan
zaman yang kian kompleks.
Turut menghadirkan Gus Wahid, vokalis utama
grup salawat Ahbabul Musthofa dalam rangkan bersalawat bersama. Dikenal dengan
suaranya yang khas, cengkok bernuansa jawa, nama beliau sudah akrab ditelinga
para jamaah salawat. Tak ayal, jika jamaah yang hadir ada sekitar 600 lebih.
Hal ini terbukti dari jumlah konsumsi yang terbagi untuk jamaah.
Lebih
lanjut, acara yang mendapat bantuan dari wali santri berupa 1000 buah roti ini,
diakhiri dengan ceramah (mauidzah hasanah) oleh KH. Ali Munir dari
Magelang. Dalam salah satu penjelasannya beliau menegaskan bahwa seorang santri
harus benar-benar menguasai bidang keilmuannya. Beliau juga menjelaskan bahwa
seorang snatri harus bisa memanusiakan manusia. Karena menurut beliau, pada
saat ini banyak sekali kejadian yang kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya.
Misalkan dengan menuduh dan memfitnah sesama lantaran beda pemahaman dan
pemikiran sebagai kelompok sesat, an seterusnya. Dengan adanya pembacaan doa
yang dipimpin oleh langsung oleh KH. Ali Munir menjadi tanda berakhirnya
rangkaian acara kegiatan Bakti Sosial dan Santri Fest 2020. Kemudian diakhiri
dengan bersua foto antara panitia acara tersebut. (Febri)
0 komentar:
Posting Komentar