CSSMoRA
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (6/10)- Pandemi tidak menyurutkan semangat
pengurus CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam menjalankan program
kerjanya. Tepat pada tanggal
4-5 Oktober kemarin Departemen Jurnalistik
CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga yang dipromotori oleh Redaksi Sarung menyelenggarakan
acara Bincang Jurnalistik bagian pertama. Berbeda dengan
bincang pada kepengurusan sebelumnya yang hanya diperuntukkan bagi kru maupun kader Sarung. Bincang kali ini mencoba untuk memperluas sasarannya
dengan menjaring peserta dari berbagai kalangan.
“Kegiatan bincang ini bertujuan untuk melatih
atau sebagai pembekalan khususnya bagi kru Sarung dalam pembuatan berita,
penulisan majalah, buletin dan lain lain agar menjadi sebuah tulisan yang layak
untuk diinformasikan kepada masyarakat luas, serta menambah wawasan dan berbagi pengalaman bersama para narasumber
dalam dunia jurnalistik. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan web
CSSMoRA UIN SUKA sebagai wadah untuk mempublikasikan tulisan-tulisan dari
kalangan santri” tutur melala selaku pemimpin redaksi Sarung. ini merupakan program
kerja pertama dari departemen jurnalistik yang dilakukan secara virtual via zoom.
Sebanyak 78 orang turut
meramaikan kegiatan bincang yang berlangsung melalui aplikasi zoom tersebutt.
Dengan mengusung tema “ Menghidupkan Literasi
di Masa Pandemi”, kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi dengan mengundang dua
pemateri yang mumpuni di bidangnya. Sesi pertama yang berlangsung pada hari
ahad diisi oleh Muhammadun, Pemimpin Redaksi majalah Bangkit dengan pemaparan
materi terkait dengan berita. Di sesi ini beliau memaparkan beberapa kaidah
penulisan berita maupun jenis-jenis berita. “Menulis berita adalah mengabadikan
sejarah” tutur Muhammadun di sela-sela penyampaian materi. sesi ini pun ,
berjalan dengan santai dan intensif dengan dimoderatori oleh Hamada hafizu.
Pada
sesi kedua yang berlangsung pada Senin, bincang diisi oleh Agus Mulyadi,
Pemimpin Redaksi Mojok.co. pada sesi ini beliau memaparkan beberapa materi
dalam kepenulisan essay dan opini. Dengan gaya pemaparan beliau yang renyah dan
santai, bincang pada sesi ini menjadi lebih cair dan rileks. “ Sudut pandang
suatu tulisan tidak selalu berhubungan dengan benar atau salah, bagimanapun
caranya kita tidak akan pernah bisa memuaskan para pembaca tulisan kita”, tutur
beliau ketika menyampaikan materi. Acara dilanjutkan dengan sesi pertanyaan
langsung dari peserta dan ditutup dengan sesi foto bersama. (ar)
0 komentar:
Posting Komentar