Selasa (22/12), CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali
mengadakan Bincang Jurnalistik. Kegiatan yang dipromotori oleh Departemen Jurnalistik
dan Redaksi Sarung ini berlangsung 2 hari, yaitu 21-22 Desember. Acara tersebut
diadakan secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom meeting. Bincang kali
ini merupakan follow up dari Bincang Jurnalistik yang diadakan bulan Oktober
lalu. Dengan mengusung tema “ Tulis, Edit, Kirim: Nulis Fiksi dan Kiat-Kiat
Menyunting Tulisan Agar Naskahmu Terbit. Bincang kali ini mengundang narasumber
yang sangat kompeten di bidang kepenulisan dan tulisannya telah melanglang
buana dari mulai sudah memiliki buku sendiri sampai menjadi Redaktur media
online yang sudah sangat terkenal. Adapun materi yang disajikan tentang tulisan
fiksi yang diisi oleh Alfin Rizal, penulis buku “Manusia Bermilyar-Miliyar Cuma
Kamu yang Bikin Ambyar” pada hari pertama dan editing tulisan yang diisi
oleh Rifqi Fairuz, Redaktur islami.co pada hari kedua
Pada hari pertama bincang, dengan dimoderatori oleh Hamada Hafizu yaitu
Redaktur Pelaksana Redaksi Sarung. Bincang berlangsung sangat hangat dan
interaktif. Pemateri memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya
tentang penulisan fiksi dan pengalaman-pengalaman penulis dalam menerbitkan
buku-buku karyanya. Di sela-sela bincang pemateri menyampaikan sebuah statement
yang sangat menyentuh hati peserta “ ketika tidak ada satu penerbit yang
menerbitkan bukumu ada satu penerbit di kepalamu yang bisa menerbitkan sendiri
bukumu”. Sesi ini diakhiri dengan kata-kata dari pemateri yang sangat membangun
semangat untuk menulis “jangan takut menulis jelek karena setiap penulis
profesional pernah amatir.
Kemudian bincang hari kedua dilanjutkan oleh Rifqi Fairuz sebagai
pemateri. Masih dimoderatori oleh Hamada Hafizu, dialog antara moderator dan
pemateri sangat mengalir dan santai. Di awal sesi Rifqi Fairuz langsung membuka
dialog dengan interaksi kepada peserta zoom meeting dengan menanyakan apakah
dalam proses menulis diperlukan mood yang bagus? Hampir semua peserta
mengatakan bahwa dalam menulis diperlukan mood yang bagus. Kemudian Fairuz,
panggilan akrabnya mengatakan bahwa hal tersebut adalah mitos. Setelah
penyampaian materi. Sesi selanjutnya tanya jawab yang dibawa oleh moderator. Di
akhir sesi Fairuz mengakirinya dengan closing statement yang sangat
bagus “ menulis bisa dimana saja, tidak diperlukan mood yang bagus yang
diperlukan hanyalah data dan data iu sendiri adalah mood dalam menulis”.
Bincang dikahiri dengan foto bersama via capture layar zoom.(ar)
0 komentar:
Posting Komentar